Tugas Ke-3 (Resume Bab 8 Buku James Hall)

0 Comments
Sistem Buku Besar Umum, Sistem Pelaporan Keuangan, 
dan Sistem Pelaporan Manajemen

                              Tiga sistem yang dibahas pada bab 8 dan saling berkaitan yaitu mengenai : sistem buku besar umum ( General Ledger System – GLS), Sistem pelaporan keuangan (Financial Reporting System- FRS), dan Sistem pelaporan Manajemen ( Management reporting system).  MRS memberikan informasi yang diperlukan manajemen untuk merencanakan dan mengontrol aktivitas bisnis. FRS memberikan informasi yang dibutuhkan pihak eksternal.  Perbedaan antara MRS dan FRS yaitu : 1. Buku besar umum, merupakan data primer bagi FRS sedangkan MRS dapat mengambil data keuangan dan non keuangan dari kegiatan operasional serta dari data buku besar umum, 2. Pelaporan keuangan FRS, sifatnya wajib (mandatory), sedangkan MRS sifatnya bebas (discretionary) yang artinya baik isi, waktu, format tidak ditentukan oleh suatu badan seperti IRS,SEC, maupun AICPA.
 Sistem Buku besar umum (GLS)  merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Kumpulan transaksi yang berasal dari jurnal khusus maupun buku besar pembantu akan mengalir ke dalam GLS dan menjadi sumber input untuk GLS dan MRS. Di dalam GLS terdapat voucher jurnal yang merupakan dokumen yang mewakili transaksi serupa/ satu transaksi unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaryhi. Selain itu terdapat Database GLS yang terdiri dari : File transaksi, File induk, File referensi, File arsip.

File induk buku besar umum , merupakan file utama dalam database GLS. FRS mengambil file induk GLS untuk membuat laporan keuangan, MRS mengunakan file ini untuk mendukung kebutuhan informasi internal.  File sejarah buku besar umum, memiliki format sama dgn buku induk GLS dan memiliki tujuan utama yaitu untuk mewakili laporan keuangan komparatif dengan basis historis. File voucher jurnal, merupakan total voucher jurnal yang diproses pada periode saat ini. File voucher jurnal historis, berisi voucher jurnal untuk periode masa lalu

 Sistem pelaporan keuangan (FLS) memberikan informasi bagi pihak eksternal dengan standart yang telah ditetapkan oleh hukum dan profesional. Pihak eksternal seperti pemegang saham, kreditur, pemerintah sebagai pengguna informasi keuangan memerlukan informasi yang memungkinkan mereka mengamati trend-trend organisasi yang berbeda, sehingga informasi laporan keuangan harus disajikan dengan cara yang diterima umum dan dapat dipahami oleh pihak eksternal. Output yang paling umum dari FRS adalah laporan keuangan (yang berdasarkan file induk buku besar umum), yang nantinya dikirim kepada pihak eksternal . Selain itu, FRS juga menghasilkan laporan analisis keuangan, laporan keuangan komparatif, pengembalian pajak.

Proses akuntansi keuangan yang dimulai dari siklus transaksi, memiliki 3 tahap yang berbeda. Setiap tahap melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih subsistem informasi : 1. Prosedur harian, seperti mencatat transaksi harian di dokumen sumber, kemudian mencatatnya di jurnal khusus, memposkan transaksi ke buku besar pembantu, dan menyiapkan voucher jurnal;  2. Prosedur akhir periode, yaitu voucher jurnal dimasukkan ke buku besar umum secara periodik ; 3. Prosedur laporan keuangan, menganalisis akun-akun buku besar umum dan langkah-langkah yang mengarah ke laporan keuangan (persiapan neraca saldo, ajp, jurnal pebutup, dan sebagainya).

Sistem pelaporan manajeman (MRS) merupakan sistem pelaporan yang mengarahkan perhatian manajemen ke masalah-masalah dengan tepat waktu dan mempromosikan efektivitas manajemen yang dapat mendukung tujuan bisnis organisasi. Terdapat beberaba faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi manajemen seperti : 1. proses pengambilan keputusan ; 2. prinsip-prinsip manajemen; 3. fungsi,level dan jenis keputusan manajemen ; 4. struktur masalah ; 5. jenis laporan manajemen ; 6. akuntansi pertanggungjawaban ; 7. pertimbangan perilaku.

Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan terdiri dari : mengidentifikasi masalah à Dalam memecahkan suatu masalah, seorang manajer  harus mengidentifikasi kasusnya melalui analisis sebelum menentukan pemecahannya; mengevaluasi solusi alternatif à yaitu mengidentifikasi dan mempertimbangkan semua opsi yang layak pada saat menghadapi tindakan-tindakan alternatif ; mengimplementasikan solusi yang terbaik à dalam tahap ini, pengambil keputusan harus mempertimbangkan semua sumber daya yang perlu untuk mengimplementasikan keputusan tersebut ; melakukan pemeriksaan pasca-implementasi à bertujuan untuk menentukan apakah keputusan dan proses pengambilan keputusan sudah tepat. Dalam hal ini, MRS berperan penting dalam tahap pemeriksaan pasca-implementasi dengan mencatat kinerja dta, melakukan analisis, dan melaporkan kesuksesan proyek.

Prinsip-prinsip manajemen yang langsung mempengaruhi MRS adalah : Formalisasi pekerjaan à bertujuan untuk menghindari suatu struktur organisasi dimana kinerja, kemampuan, dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bergantung pada individu tertentu ; Tanggung jawab dan otoritas à dalam implikasinya untuk MRS, prinsip tanggung jawab dan otoritas mendefinisikan jalur pelaporan vertikal perusahaan dimana imformasi mengalir ; Jangkauan kontrol à yaitu kemampuan seorang manajer merujuk ke jumlah bawahan yang langsung di bawah kontrolnya.

Fungsi dalam manajemen melputi : Fungsi perencanaan manajemen à  berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-aktivitas akan datang dari organisasi, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Fungsi kontrol à memastikan bahwa aktivitas-aktivitas suatu perusahaan sesuai dengan rencana, hal tersebut bisa diikuti dengan proses evaluasi kegiatan operasional yang dibandingkan dengan standar yang sebelumnya sudah ditetapkan dan mungkin perlu tindakan perbaikan.
Keputusan manajemen meliputi : Keputusan perencanaan strategis, seperti menetapkan tujuan ; Keputusan perencanaan taktis, seperti seorang manajemen bagian menengah membuat keputusan yang spesifik dan berulang ; Keputusan kontrol operasional, fokusnya lebih sempit daripada keputusan strategis dan taktis karena lebih memperhatikan pekerjaan operasi rutin.

Struktur masalah merefleksikan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah tersebut. Struktur masalah meiliki 3 elemen, yaitu : Data, merupakan  nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut ; Prosedur, merupakan urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah ; Tujuan, merupakan hasil yang ingin dicapai pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut. Masalah tidak terstruktur terjadi ketika ketiga eleman tersebut tidak diketahui secara pasti. Masaklah seperti itu biasanya kompleks dan melibatkan pengambil keputusan pada situasi yang spesifik.

Lalu, terdapat beberapa jenis-jenis laporan manajemen yaitu : 1. Laporan yang diprogram, yang memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pemakai ; 2. Laporan khusus (Ad Hoc Reporting), yang memberikan informasi baru terkait adanya masalah-masalah yang muncul. Setelah itu, sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban yang berimplikasi bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi organisasi adalah tanggung jawab dan dapat dilacak oleh manajer individual. Informasi yang berlebihan dan ukuran kinerja yang tidak tepat merupakan 2 hal yang harus dihindari agar menghasilkan MRS yang baik.

Akuntansi pertanggungjawaban berimplikasi bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi organisasi adalah tanggung jawab dan dapat dilacak ke manajer individual. Arus informasi dalam sistem pertanggungjawaban mengalir ke atas dan ke bawah melalui saluran informasi . Arus informasi yang ke atas dan kebawah mewakili dua tahap akuntansi pertanggungjawaban: 1. Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer ; 2. Melaporkan dan mengukur kinerja aktual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan tersebut.

Penerapan secara benar pada prinsip-prinsip manajemen seperti otoritas, tanggunng jawab dan formalisasi pekerjaan akan mempromosikan keserasian tujuan (goal congruence). Sistem pelaporan manajemen yang tersusun rapi, berperan penting dalam mempromosikan dan mempertahankan keserasian tujuan. Dua hal yang menyebakan seorang manajer bertindak disfungsional yaitu : Informasi yang berlebihan, dan Pengukuran kinerja yang tidak tepat.


Sumber : Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1. James A Hall


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.